B. MANAJEMEN KALIBRASI
Manajemen Kalibrasi mempelajari mengenai semua aspek pengelolaan peralatan, antara lain meliputi :
- Penentuan Kategori Kalibrasi
- Penandaan & Perekaman Status kalibrasi
- Penentuan Waktu kalibrasi
- Penentuan Pelaksana Kalibrasi
- Aspek Teknis & Dokumentasinya
Setiap Perusahaan memiliki berbagai macam jenis peralatan dengan item yang jumlahnya banyak
Apakah semua peralatan tersebut harus dikalibrasi ?
Pada SNI ISO/IEC 17025:2017 klausul 6.4.6 mengenai persyaratan sumber daya menjelaskan bahwa peralatan pengukuran harus dikalibrasi apabila :
- Ketelitian pengukuran atau ketidakpastian pengukuran mempengaruhi keabsahan hasil yang dilaporkan
- Kalibrasi peralatan dipersyaratkan untuk penetapan ketertelusuran metrologi pada hasil yang dilaporkan
apabila peralatan yang dimiliki tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan pada SNI ISO/IEC 17025 :2017 maka peralatan tersebut tidak wajib dikalibrasi
analisa kasus :
terdapat Oven yang digunakan pada suhu 55 oC untuk pengeringan peralatan gelas setelah dicuci dan terdapat inkubator yang digunakan pada suhu 37 oC +- 0,5 oC untuk menginkubasi media sampel mikrobiologi.
dari kedua alat tersebut manakah yang harus dikalibrasi ?
Inkubator wajib dikalibrasi karena pengujian yang dilakukan mempengaruhi hasil yang dilaporkan sehingga keakuratan dan ketertelusuran nilai penunjukan alat sangat dibutuhkan atas kebenaran hasil ujinya, sedangkan Oven tidak wajib dikalibrasi karena tidak membutuhkan keakurasian dan ketertelusuran hasil uji yang dipersyaratkan
Kategori alat yang dikalibrasi antara lain :
- alat yang baru dibeli namun belum disertai sertifikat kalibrasi
- alat ukur yang sudah habis masa kalibrasinya
- alat ukur yang meragukan penunjukannya
- alat ukur yang berpengaruh langsung terhadap validitas pengukuran atau hasil produk
- PENENTUAN IDENTIFIKASI STATUS KALIBRASI
Mengacu pada SNI ISO/IEC 17025:2017 klausul 6.4.8 mengenai persyaratan sumber daya menjelaskan bahwa setiap peralatan yang telah dilakukan kalibrasi kemudian diberikan identifikasi status kalibrasi.
Identifikasi status kalibrasi dapat dengan memberikan label kalibrasi atau kode tertentu agar memudahkan identifikasi alat yang telah dikalibrasi
Setiap Peralatan yang telah dikalibrasi diberikan label atau tanda mengenai status, kondisi dan rentang ukur sebagai sistem pengontrolan alat ukur.
- PENENTUAN WAKTU / INTERVAL KALIBRASI
Kapan interval sebaiknya peralatan dikalibrasi?
setiap 1 tahun sekali atau 2 tahun sekali ?
Pada SNI ISO/IEC 17025:2017 Klausul 6.4.7 mengenai persyaratan sumber daya menjelaskan bahwa laboratorium harus membuat program kalibrasi yang harus ditinjau ulang dan disesuaikan seperlunya untuk menjaga kepercayaan status kalibrasinya.
dalam klausul tersebut tidak menjelaskan mengenai interval kalibrasi.Maka dari itu interval kalibrasi sepenuhnya merupakan kebijakan dari manajemen perusahaan maupun laboratorium sebagai pemilik alat yang lebih mengetahui mengenai kondisi peralatan yang dimiliki dengan memperhatikan persyaratan kategori alat yang akan dikalibrasi.
adapun beberapa hal yang bisa diperhatikan untuk menentukan interval kalibrasi, antara lain:
1. Acuan Standar dan Regulasi yang berlaku
Berupa rekomendasi yang dikeluarkan institut metrologi teknis (laboratorium standar fisik nasional) atau Badan Akreditasi Laboratorium.
Misalkan : KAN-TN-LK-01 (Technical Notes On The Implementation of Technical Requirement of ISO/IEC 17025 for Calibration Laboratory)
- Frekuensi Penggunaan Alat
Setiap Peralatan dapat mengalami perubahan karakteristik maupun unjuk kerja berdasarkan frekuensi pemakaian.
- Kondisi Lingkungan
sebaiknya dalam penyimpanan dan penggunaan peralatan dapat memperhatikan persyaratan kondisi ingkungan untuk menjaga kinerja peralatan dapat berfungsi secara optimal
- Rekaman Penggunaan alat
Rekaman riwayat penggunaan alat dapat menunjukan kondisi peralatan sewaktu digunakan dalam intensitas kesehariannya.maka dari itu dapat digunakan untuk penentuan interval kalibrasi